Derai air mengiringi dentuman hati yang tak pernah berhenti menggoda ku untuk bermain dengan cinta. ketika bayangan ia pergi, lalu muncul bayangan yang baru lagi. nyaman untukku bisa menjalani hari tanpa terganggu dengan itu, namun ku tak bisa menahan ketika gejolak hati terus memaksaku untuk memikirkannya. aku yang memulai, maka akupun yang harus menyudahai. tapi sulit.

Ku mencintai mu karena kau mencinta Allah, apakah ku bisa berkilah bahwa cinta ini adalah cinta haqiqi illa Allah? tuhan, jika ini salah tapi membutku bahagia maka biarkan aku tersesat dalam lautan cintaku padanya. dan jika ini benar tapi aku tersiksa maka bunuh rasa cinta ini. tapi, ku selalu berdo'a jangan pernah kau buat aku merasa bahagia ketika hal yang ku perbuat itu salah.
Dari hati kecilku selalu berkata, harapan ku mencintainya ialah sebagai pembanding antara betapa rendahnya aku dan betapa tingginya dia, sehinngga aku akan malu jika aku tetap aku yang tak memiliki keistimewaan. satu kalimat Allah yang ku yakini, "orang yang baik akan mendapatkan pasangan yang baik pula, orang munafik akan mendapatkan pasangan yang munafik pula..." namun semoga harapan itu bukan caraku berkilah dihadapan Allah untuk aku mencintainya...