Minggu, 11 Maret 2012

Di kota itu

Selagi mandangin Bing Beng versi sumatra barat, sejuknya malam mengetuk pintu pikiran dan menyelimuti hati. disaat semua tertidur lelap namun mata ini belum mau menyerah menantang angin malam. rasanya tak pernah sampai pikir aku akan sampai kota ini. dengan keterbatasan ekonomi rasanya takkan bisa aku mengecap rasanya terbang di udara dan menginjakkan kaki di kota ini. sungguh kota yang rapi dan indah. dan ada satu hal yang aku apresiasi dari kota ini. nyaris tak ada remaja lawan jenis yang berjalan berduaan. rupanya hal yang demikian masih tabu di sini. like this...hampir semua pelajar putri berkerudung. namun bukan itu yang membuat aku sadar akan keadaan yang aku terima selama ini.
bak air yang mengalir dari hulu ke hilir selama ini aku jalani kehidupanku. seperti mobil tamiya yang jalan di atas tracknya. mengikuti kemana jalannya itu. itulah aku saat ini. namun seiring banyaknya hal-hal baru yang ku dapatkan dan mungkin tidak akan aku dapatkan jika aku memilih jalan yang berbeda. semua ini tidak ada yang kebetulan. keberadaan aku di sini memang sudah digariskan oleh Allah dan akulah yang memilih.