Jumat, 22 Maret 2013

Tentang Arti Hidup

Assalamu'alaikum, sobat...

berusaha mengawali pagi dengan berbagi, sebenernya tulisan ini lanjutan dari posting yang sebelumnya, nyok kita dalemin lagi tentang hidup yang fana ini,

okeh deh kawan, setiap kita tentu punya target, cita, dan asa. setiap waktu yang kita punya, bakal kita gunain untuk mencapai itu semua. tapi sobat, pernah kah kita merasa jenuh dengan kesibukan kita setiap hari itu? atau bagi seseorang yang sudah mencapai impiannya, ada saatnya mereka akan bertanya, 'sebetunya hidup ini untuk apa?' semua udah didapat. harta, tahta, isteri, anak-anak, semua yang didambakan dahulu sekarang sudah terpenuhi. apa lagi yang dikejar?

ketika pertanyaan itu datang, bagi mereka yang berpikir based on duniawi, akan mencari pemuasan yang lain. setelah sepeda, pingin motor, terus mobil, dari mobil yang biasa sampe yang mewah, rumah, kapal pesiar pribadi, dan seterusnya. itulah kalau orientasi hidup kita dunia. tapi, apakah hidup ini akan mencapai kepuasannya? rasanya tidak.

sekarang, mari kita tanya pada diri kita sendiri, apa sebenarnya hidup itu. analoginya seperti ini, sebuah benda, katakanlah kampak. kampak akan berarti ketika dia berguna, maka pertanyaannya akan menjadi 'untuk apa kampak itu?' layaknya kampak, Tuhan menciptakan manusia juga demikian. maka pertanyannya adalah untuk apa manusia hidup? QS. Al-Baqarah dengan jelas menjawab pertanyaan itu. yup! khalifah di bumi. lalu apa seterusnya, tentunya untuk memberikan rahmatan lil alamin.

Nah, sobat. sampai di sini udah mulai real tentang makna hidup. tapi, rasanya belum cukup. sekarang, saya sederhanakan lagi kata 'khalifah' menjadi individu atau pribadi kita masing-masing. maka, pertanyaannya adalah untuk apa kita diciptakan? untuk apa kita hidup? pertanyaan itu akan membawa kita pada makna hidup ini. ketika kita mengetahuo maknanya, maka baru kita bisa bersyukur karena kita tahu untuk apa kita diciptakan di muka bumi.

sekarang, lihatlah siapa anda sekarang. mahasiswa? siswa SMA? tukang cukur? tukang becak? atau siapapun dan apapun pekerjaan anda. kemudian merenunglah dan carilah makna dibalik kondisi kehidupan anda sekarang. saya coba kasih contoh, contoh ini saya dapat dari seorang trainer, cerita tentang seorang penjaga pintu tol. apa sih yang hebat dari seorang penjaga pintu tol? apa sih yang bisa dibanggain dari pekerjaan sebagai seorang pintu tol? lantas, bagaimana bisa seseorang yang bekerja sebagai pintu tol bisa bahagia? bisa senyum sepanjang hari?

kawan, ini nyata. ada seorang bapak penjaga pintu tol, senantiasa memberikan senyum kepada setiap pengguna mobil yang lewat pintu itu. apa alasannya, ketika ditanya, si bapak menjawab. 'ketika saya memberikan selembar karcis, saya membayangkan, semua orang yang lwat pintu saya bisa selamat sampai tujuan, bertemu keluarga, isteri, dan anak-anak mereka. mereka bertemu dan bahagia' itulah jawaban si Bapak.

sekarang, pertanyaannya adalah untuk apa anda diberikan kondisi seperti saat ini oleh Allah? jika anda sudah menemukan jawabannya, saya ucapkan selamat. maka bersiaplah menjadi orang yang senantiasa bersyukur. kawan, sekecil apapun ketika keberadaan kita bermanfaat bagi orang lain, maka saat itulah hidup kita bermakna. dan itulah makna hidup yang sebenarnya. tatkala hal-hal duniawi tak kunjung memberikan kepuasan, maka ingat saat itu. saat orang lain tersenyum atas bantuan yang kita berikan. bukankah saat seperti itu yang memberikan rasa puas?

seorang ayah, memaknai hidup ketika bisa menafkahi anak dan isterinya. seorang ibu memaknai hidup ketika bisa mendidik dan membesarkan anak-anaknya dengan baik. seoranga anak, memaknai hidup dengan berbakti kepada kedua orang tuanya. sekarang, apa posisi anda dan apa makna hidup anda?

hanya anda yang tahu jawabannya,

segitu dulu, aja...
semoga bermanfaat

wassalam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar