Senin, 29 April 2013

2 Alasan Mengapa Hidup Tak Bahagia

Assalamu'alaikum, sobat semua...

Alhamdulillah bisa berbagi pengetahuan, pengalaman, dan pemikiran lagi di sini. langsung aja ya,

Kawan, banyak orang yang mengeluhkan kehidupan mereka. padahal kalau dilihat-lihat semua yang dibutuhkan sudah terpenuhi. tapi, mengapa rasa bahagia itu tak kunjung di dapat. bersama tulisan ini saya berdoa semoga penulis dan pembaca dapat menemukan kebahagiaan yang sebenarnya dalam hidup ini. kawan, selama 20 tahun saya hidup dan terus memperlajari diri sendiri, saya menemukan dua hal mendasar yang membuat  kebanyakan orang tidak dapat merasakan kebahagiaan dalam hidupnya. begitupun saya, dua hal inilah yang selama ini menjadi batu sandungan bagi saya. dan semoga teman-teman yang membaca tulisan ini bisa belajar dari pengalaman saya.

Kawan, hal yang pertama adalah kebanyakan dari kita selalu "membandingkan diri kita dengan orang lain." padahal, Allah menciptakan setiap individu dengan keunikannya sendiri-sendiri. setiap orang punya bakat masing-masing. tidak ada satu orang yang mampu mengerjakan semua jenis pekerjaan. Allah menciptakan manusia dengan spsesifikasinya masing-masing (barang kalie...he) ada yang jago main sepak bola, jagi baca qur'an, jago manajemen, jago matematika, dan sebagainya. jadi jangan pernah bandingkan diri kita dengan orang lain. jangan pernah bandingakan apa yang orang lain dapat lakukan sedang kita tidak bisa melakukannya. barangkali, ada satu pekerjaan yang bisa kita lakukan dengan baik, tapi tidak bisa diselesaikan oleh orang lain. jadi kawan, lihatlah dimana letak keunikan kita. tempa-lah keunikan itu menjadi sebuah kekuatan dan modal untuk menjalani hidup ini.

Memang, ada saatnya kita merasa kita ini tidak bisa melakukan apa-apa dibandingkan yang dapat orang lain lakukan. saat itulah kita merasa keberadaan kita tidak berarti. keberadaan kita tidak dianggap. keberadaan kita sia-sia, dan akhirnya kita semakin terpuruk. kawan, jika saat ini ada yang sedang merasakan demikian, bangkitlah, pergilah ke depan cermin dan perhatikan dalam-dalam gambarmu di cermin. temukan anugerah yang Allah berikan kepadamu yang tidak banyak dimiliki oleh orang lain. pasti ada!

Alasan kedua yang membuat kebanyakan orang tidak bahagia adalah "kebutuhan untuk diperhatikan dan dihargai". seseorang yang berada dalam suatu komunitas, entah itu organisasi, pekerjaan, ataupun tim kerja, sangat membutuhkan rasa dihargai dan diperhatikan. mungkin kelihatannya sepele. tapi percaya atau tidak, untuk beberapa waktu gejala yang ditimbulkan cukup mempengaruhi psikologis seseorang. dampak yang paling ringan adalah terjadi penurunan kualitas kerja, tidak bersemangat, dan malas-malasan. tapi, saya tidak akan membahas dampak yang ditimbulkan bagi organisasi atau lingkungannya. saya lebih menyoroti apa yang terjadi pada individu yang bermasalah itu.

Kawan, harus kita terima bahwa perhatian dan penghargaan memang menjadi kebutuhan bagi seseorang untuk memperoleh perform yang stabil. dan ketika rasa penghargaan itu mulai habis, seiring dengan itu pula kinerja seseorang menurun. kawan, jika salah satu diantara kita ada yang sedang merasakan seperti ini, berarti ada satu kebutuhan mendasar lain yang tidak terpenuhi. ya, kebutuhan ruhani. perhatian dan penghargaan merupakan makanan bagi ruhani kita. maka kalau kebutuhan itu tidak terpenuhi ruhani kita yang terganggu. dan tahukah kawan, makanan rohani yang paling bergizi bukan berasal dari apa yang diberikan oleh manusia seperti perhatian dan penghargaan? tapi, lebih mendasar lagi yakni keterpautan ruh dan hati kita kepada Allah SWT. teman-teman bisa cek sendiri, jikalau kondisi ini sedang menggaunggu teman-teman silahkan evaluasi intensitas zikir, dan ibadah teman-teman. andaipun semuanya baik-baik saja, kita tetap membaca qur'an setiap hari, sholat tepat waktu, zikir pagi dan sore. tapi, tetap saja demikian terganggu, maka kualitaa ibadah kita yang perlu diperbaiki.

Sekarang, diamlah sejenak. hengkanglah dari kesibukan saat ini. entah itu kesibukan fisik ataupun fikiran. kemudian, tanyalah pada diri teman-teman sendiri, bagaimana dengan kualitas ibadah seminggu terakhir? dangkal atau dalam tingkat ke kusyuan ibadah kita? maka mulailah membenahi diri. tak usah malu untuk mengoreksi diri sendiri. karena orang yang berani mengoreksi diri sendiri, akan lebih mudah menerima koreksian dari orang lain.

Ayolah kawan, bangkit dan mulailah bergerak dengan semangat yang baru. dan semoga hidup kita bahagia. sesungguhnya, kebahagiaan kita adalah milik kita sendiri. dan kitalah yang menentukan, kita memilih bahagia atau memilih nelangsa.
sekian dulu ya postingannya, semoga bermanfaat, wassalam...

Selasa, 23 April 2013

7 kebiasaan menuju kebiaasaan ke-8 Stephen R.covey

Assalam, Sobat...
alhamdulillah bisa posting lagi di sini.
iseng-iseng main ke perpustakaan eh ketemu sama buku yang disaranin sama Pak Dosen, judulnya "The 8 habits melampaui krativitas menggapai keagungan" katya Stephen R.Covey

Hmm...semakin dibaca ternyata bagus juga untuk pengembangan diri. mengungkap rahasia dibalik realita untuk menggapai pencapaian tertinggi hidup kita. tapi, karena saya baru baca awalnya aja. jadi saya baru bisa kasih tau kebiasaan apa aja sih yang delapan itu. Yuk simak terus ini dia,

1. Jadilah Proaktif
2. Mulai dengan tujuan akhir
3. Dahulukan yang utama
4. Berpikir menang-menang
5. Berusaha memahami dahulu kemudian berusaha dipahami
6. Wujudkan sinergi
7. Mengasah gergaji
8. Temukan Suara anda dan ilhami orang lain untuk menemukan suara mereka

nah, saya coba kasih penjelasan sedikit. untuk postingan kali ini, saya perjelas yang poin satu aja. jadi begini sobat, manusaia itu ada yang proaktif dan ada yang reaktif. kedua-duanya sama-sama aktif, yang membedakan adalah penyebab orang tersebut aktif. mereka yang proaktif akan bergerak dengan tuntunan hati mereka sendiri. ia tahu apa yang harus ia lakukan untuk mencapai tujuannya. orang yang proaktif cenderung ikhlas mengerjakan apapun karena perbuatannya berlandaskan dari kesadaran pribadi. orang yang proaktif akan menjiwai dan sepenuh hati melakukan segala pekerjaannya.

sedangkan orang reaktif, orang ini hanya akan bergerak ketika ada yang menyulut. ketika ada instruksi barulah ia bekerja. jika tidak ada perintah, maka orang reaktif ini akan diam. orang seperti ini hanya hidup sekedar hidup. hmm, saya teringat kalimat dosen saya, "kalo kerja hanya sekedar kerja, kerbai di sawah juga kerja. kalau hidup hanya sekedar hidup, babi di hutan juga hidup!!" Nah loh! jadi pilih kerbau atau babi? hehe...orang yang reaktif biasanya hanya mengerjakan tugasnya asal-asalan. asal selesai, maka tugas pun selesai. tidak perduli apakah hasilnya baik atau buruk. orang yang reaktif meskipun kelihatan semangat ketika bekerja, tidak akan mencapai titik maksimal dari kemampuannya. karena, tidak didasari oleh keinginan hati sendiri.

kawan, semoga kita menjadi orang proaktif untuk mengejar impian kita. jika demikian, niscaya setinggi, sebesar, dan se-sulit apapun cita-cita kita, insyaAllah tergapai. dengan sikap proaktif, kita sudah menunjukkan kepada Tuhan bahwa kita sudah siap untuk mendapatkan karunia itu, cita-cita yang kita inginkan.
sedikit melenceng dari tema. mungkin, tuhan bukan tidak ingin menjadikan seseorang itu kaya raya, tapi karena orang itu belum siap menjadi kaya.
semoga bermanfaat, wassalam

Rabu, 17 April 2013

Maksimalkan Kekurangan kita

"Pengembangan dimulai pada saat kita mulai menerima kekurangan kita" - Jean
Vanier

Dear Muhammad,
Kekurangan bukanlah penghalang meraih
sukses. Jangan batasi pikiran dan
kemampuan Anda dengan kekurangan
diri. Bila kita melangkah dan
berusaha disertai iman kepada Allah,
percayalah bahwa tak ada yang tak
mungkin.

Banyak orang yang cacat, tetapi
mereka berhasil membuktikan bahwa kekurangan bukanlah penghalangan untuk sukses.

Salah satunya adalah Hee Ah Hee,
pianis Korea berbakat kelahiran tahun
1985. Ia terlahir hanya memiliki 4
jari, masing-masing 2 jari pada
tangan kiri dan 2 jari pada tangan
kanannya. Ia menderita lobster claw
syndrome, jari yang bengkok
menyerupai lobster.

Sewaktu Hee Ah Hee duduk di bangku
TK, ibunya memutuskan agar ia belajar
piano supaya jari-jarinya kuat dan
dapat memegang pinsil untuk menulis.
Awalnya ketika baru 3 bulan belajar,
ia dikeluarkan karena guru sekolahnya
tak sanggup mengajarnya. Tapi
perjuangan ibunya dan Hee Ah Hee
membuahkan hasil. Satu tahun
kemudian, ia sudah menunjukan
kebolehannya dengan memenangkan
kejuaraan piano di TK-nya.

Prestasi itu diikuti dengan
kemenangannya sebagai juara pertama
piano untuk anak-anak cacat di
usianya yang ke-7. Presiden Korea
sendiri yang memberi penghargaan
tersebut. Kini, Hee Ah Hee telah
menggelar ratusan konser di seluruh
dunia, termasuk Indonesia.

Muhammad, tidak ada yang tidak mungkin
sepanjang kita ada kemauan dan
berusaha, penuh ketekunan dan pantang
menyerah dalam mencapai mimpi!



AnneHira

Rabu, 10 April 2013

Ragam penelitian

menurut Suharsimi Arikunto, ragam penelitian antara lain

1. ditinjau dari tujuan
- eksploratif = penelitian terhadap hal-hal yang sebelum belum pernah dilakukan
- developmental = penelitian untuk pengembangan, biasanya penelitian jangka panjang
- verifikatif = penelitian untuk mencocokan terhadap data yang sudah ada
- kebijakan = penelitian untuk mengambil kebijakan berdasarkan kondisi yang ada

2. ditinjau dari pendekatan
- longitudinal (penelitian jangka panjang, min.5 th)
- cross-sectional (penelitian longitudinal yang dilakukan dalam waktu lebih singkat dengan case yang memungkinkan. ex: penlitian barkah1 dan barkah2)

3. bidang ilmu
- manajemen
- teknik
- dll

4. tempat
- perpustakaan = penelitian terhadap literatur-literatur
- laboratorium = penelitian yang membutuhkan laboratorium
- lapangan = penelitian yang dilakuan di tempat masalah itu terjadi

5. variabel =  sesuatu yang berubah-ubah dan dapat mempengaruhi objek penelitian
- sudah ada datanya ex: penelitian angka IQ dengan angka IPK
- belum ada sekarang ex: penelitian kecambah

6. Sifat
- Basic = penelitian terhadap hal-hal yang baru. biasanya penelitian itu tidak berdampak langsung pada kehidupan manusia
- Apllied = penelitian yang langsung bersentuhan dengan kehidupan

menurut ahli yang lain, jenis-jenis Metode Penelitian

1. Metode Eksploratif
2. Metode Deskriptif
3. Metode Eksplanatif (untuk mencari alasan)
4. Metode Wawancara
5. Metode kajian kepustakaan
6. Metode Eksperimen
7. Metode survey

Senin, 08 April 2013

Tentang Pilihan

Dear Muhammad,
Kehidupan adalah soal pilihan, dan
setiap pilihan yang Anda buat akan
berpengaruh besar terhadap diri Anda
sendiri.        
Pekerjaan apa yang Anda pilih? Dengan
siapa Anda menikah? Di mana Anda
tinggal? Apa yang Anda lakukan hari
ini? Tetapi satu pilihan yang paling
penting adalah akan menjadi siapa
Anda?
Oleh sebab itu Muhammad...
Pilihlah kata-kata yang Anda ucapkan.
Kata-kata dapat mempengaruhi pikiran
Anda dan bisa berdampak pada orang
lain. Semakin positif kata-kata yang
Anda ucapkan, semakin positif
kenyataan hasilnya.
Pilihlah apa yang hendak Anda
pikirkan. Pikiran kita menciptakan
kesempatan yang kita bahkan tidak
tahu akan pernah ada.
Pilihlah respon dan reaksi terhadap
segala sesuatu yang terjadi pada
Anda. Perjalanan hidup tidak selalu
mulus. Sandungan, kepahitan dan sakit
hati mungkin pernah Anda alami. Tapi
Anda punya pilihan bagaimana merespon
peristiwa-peristiwa yang terjadi
dalam hidup ini.
Muhammad, kita mungkin tidak bisa
mengendalikan hal-hal yang terjadi
pada diri kita, tetapi kita dapat
memilih dan mengendalikan pikiran
yang akhirnya membentuk sikap kita.

By: Anne Ahira Newsletter

Minggu, 07 April 2013

Kalau jodoh Gak kemana kok!

Assalamu'alaikum, sobat...
kita ketemu lagi nih, postingan ini masih ada hubungannya dengan postingan sebelumnya...

berbicara tentang jodoh, semua orang tentu berharap mendapatkan jodoh yang sesuai dengan yang mereka inginkan. mungkin ini juga yang menjadi alasan bagi sebagian besar anak muda-mudi berpacaran. 'jangan sampai beli kucing dalam karung!' makanya butuh pengenalan, kalau bukan lewat pacaran lewat mana lagi? tapi bukan itu yang saya mau bahas.

Yang saya soroti di sini adalah mereka yang berkomitmen tidak mau pacaran sebelum menikah alias nikah dulu baru pacaran. mereka yeng memilih jalan ini bukan berarti tidak pernah galau atau khawatir tentang jodoh. baik laki-laki maupun perempuan, keduanya punya kekhawatiran yang sama. tapi, biasanya lebih besar di pihak perempuan.

Orang seperti ini biasanya sudah punya pilihan hati, tapi selama penantian itu terselip kekhawatiran kalau-kalau orang yang jadi pilihan hati itu keburu menikah dengan orang lain. apa yang harus dilakukan? membuat ikatan atau perjanjian? perjanjian apa? pacaran tidak bisa, apa harus bertemu orang tuanya? tapi persiapan belum memungkinkan. jadi, apa yang harus dilakukan?

Sobat, semua itu adalah rasa khawatir yang bersemayam dalam hati. maka kuncinya, berikan alasan kepada hati supaya tenang. sebagai orang yang beriman, keyakinan akan keputusan dan takdir Allah adalah salah satu cara paling ampuh untuk menentramkan hati. kawan, saya diingatkan dengan kalimat "kalau memang jodoh tidak akan kemana." kalimat itu yang menyentil saya. bukankah Allah sudah menjanjikan laki-laki baik akan berjodoh dengan perempuan yang baik pula.

Ayolah kawan, tenang hati. kalau memang jodoh insyaAllah tidak akan ke mana. selama masa penantian ini, lebih baik kita gunakan untuk memantaskan diri dengan orang terbaik yang sudah Allah siapkan buat kita. semakin kita menjadi baik, maka orang yang disiapkan Allah itu juga akan semakin baik.
wallahu'alam

mungkin sekian dulu postingan kali ini, semoga menjadi pengingat bagi saya pribadi dan sobat semua,
semoga bermanfaat, wassalam...

Sabtu, 06 April 2013

Nikah atau Putus?

Assalama'laikum, sobat.
Alhamdulillah bisa posting lagi, sambil nunggu hujan reda jadi pengen nulis.

Sobat, beberapa waktu yang lalu ada kajian di kampus membahas tentang pacaran dalam islam. materinya luar bisa bagus dan mengena, efeknya adalah banyak temen-temen yang tanya ke saya, bagaimana kalau hubungannya begini dan begitu, saya tarik benang merah dari pertanyaan yang ada. kira-kira begini,

- Saya berpacaran sama si A. tapi, selama pacaran saya gak ngapa-ngapain? itu gimana?

- kondisinya, si cowo dan si cewe sudah sama-sama suka. orang tua kedua belah pihak udah setuju. tapi terhalang oleh kondisi. misalnya, masih kuliah dan selama kuliah tidak diijinkan menikah (*ada loh kampus yang seperti itu, biasanya universitas ikatan dinas). nah kalo kayak gitu gimana?

Sobat, buat pertanyaan yang pertama masih agak gampang jawabnya. kalau pacaran gak ngapa-ngapain kenapa harus pacaran? *hehehe...simpelkan?!

tapi, kalo gak gitu nanti keduluan sama orang lain gimana? Nah Lhoh, ribet deh...bisa patah hati kalo udah begini :)

tapi, saya pribadi kurang puas dengan jawaban seperti itu. karena tidak semua orang bisa menerima. meskipun sepertinya itu jalan yang paling baik. karena tidak puas, saya coba tanya ke ustad saya. jawabannya begini,

kalo cuma ada janji antara si cewe dan si cowo, hubungan itu masih belum punya kekuatan. mungkin itu yang disebut pacaran. nah, kan pacaran itu gak boleh terus gimana dong? salah satu jalannya, si cowo harus berani ngomong ke orang tua si cewe, kalo dia serius sama anaknya. kalo udah disetujui dan kondisi memungkinkan, nikah aja sekalian.

terus, kalo buat kasus kedua gimana? ayatnya jelas, wala taqribu zinah, jangan dekati zinah. zinah itu suatu kata kerja alias perbuatan. sebenarnya yang dilarang itu perbuatannya, bukan status pacarannya. tapi....jangan seneng dulu nih! pacaran merupakan pintu menuju zinah, karena itu pacaran juga dilarang. ibarat rumah, kalo pintunya terbuka, siapa saja bisa masuk toh? nah kalo udah terlibat berpacaran, maka setan bisa masuk dan menggoda manusia untuk melakukan perbuatan yang dilarang agama. begitu....

jadi gimana dong? gampang, kata kuncinya adalah, perbuatan yang dilakukan oleh si cowo dan si cewe jangan sampai menimbulkan fitnah. saya ulangai, jangan sampai menimbulkan fitnah. itu aja titik. itu caranya supaya terhindar dari perbuatan maksiat.

okeh sobat, mungkin segitu dulu postingan kali ini...kalo ngomongin masalah ini kayaknya gak kelar-kelar, 

semoga bermanfaat, wassalam..