Assalamu'alaikum, sobat semua...
Alhamdulillah bisa berbagi pengetahuan, pengalaman, dan pemikiran lagi di sini. langsung aja ya,
Kawan, banyak orang yang mengeluhkan kehidupan mereka. padahal kalau dilihat-lihat semua yang dibutuhkan sudah terpenuhi. tapi, mengapa rasa bahagia itu tak kunjung di dapat. bersama tulisan ini saya berdoa semoga penulis dan pembaca dapat menemukan kebahagiaan yang sebenarnya dalam hidup ini. kawan, selama 20 tahun saya hidup dan terus memperlajari diri sendiri, saya menemukan dua hal mendasar yang membuat kebanyakan orang tidak dapat merasakan kebahagiaan dalam hidupnya. begitupun saya, dua hal inilah yang selama ini menjadi batu sandungan bagi saya. dan semoga teman-teman yang membaca tulisan ini bisa belajar dari pengalaman saya.
Kawan, hal yang pertama adalah kebanyakan dari kita selalu "membandingkan diri kita dengan orang lain." padahal, Allah menciptakan setiap individu dengan keunikannya sendiri-sendiri. setiap orang punya bakat masing-masing. tidak ada satu orang yang mampu mengerjakan semua jenis pekerjaan. Allah menciptakan manusia dengan spsesifikasinya masing-masing (barang kalie...he) ada yang jago main sepak bola, jagi baca qur'an, jago manajemen, jago matematika, dan sebagainya. jadi jangan pernah bandingkan diri kita dengan orang lain. jangan pernah bandingakan apa yang orang lain dapat lakukan sedang kita tidak bisa melakukannya. barangkali, ada satu pekerjaan yang bisa kita lakukan dengan baik, tapi tidak bisa diselesaikan oleh orang lain. jadi kawan, lihatlah dimana letak keunikan kita. tempa-lah keunikan itu menjadi sebuah kekuatan dan modal untuk menjalani hidup ini.
Memang, ada saatnya kita merasa kita ini tidak bisa melakukan apa-apa dibandingkan yang dapat orang lain lakukan. saat itulah kita merasa keberadaan kita tidak berarti. keberadaan kita tidak dianggap. keberadaan kita sia-sia, dan akhirnya kita semakin terpuruk. kawan, jika saat ini ada yang sedang merasakan demikian, bangkitlah, pergilah ke depan cermin dan perhatikan dalam-dalam gambarmu di cermin. temukan anugerah yang Allah berikan kepadamu yang tidak banyak dimiliki oleh orang lain. pasti ada!
Alasan kedua yang membuat kebanyakan orang tidak bahagia adalah "kebutuhan untuk diperhatikan dan dihargai". seseorang yang berada dalam suatu komunitas, entah itu organisasi, pekerjaan, ataupun tim kerja, sangat membutuhkan rasa dihargai dan diperhatikan. mungkin kelihatannya sepele. tapi percaya atau tidak, untuk beberapa waktu gejala yang ditimbulkan cukup mempengaruhi psikologis seseorang. dampak yang paling ringan adalah terjadi penurunan kualitas kerja, tidak bersemangat, dan malas-malasan. tapi, saya tidak akan membahas dampak yang ditimbulkan bagi organisasi atau lingkungannya. saya lebih menyoroti apa yang terjadi pada individu yang bermasalah itu.
Kawan, harus kita terima bahwa perhatian dan penghargaan memang menjadi kebutuhan bagi seseorang untuk memperoleh perform yang stabil. dan ketika rasa penghargaan itu mulai habis, seiring dengan itu pula kinerja seseorang menurun. kawan, jika salah satu diantara kita ada yang sedang merasakan seperti ini, berarti ada satu kebutuhan mendasar lain yang tidak terpenuhi. ya, kebutuhan ruhani. perhatian dan penghargaan merupakan makanan bagi ruhani kita. maka kalau kebutuhan itu tidak terpenuhi ruhani kita yang terganggu. dan tahukah kawan, makanan rohani yang paling bergizi bukan berasal dari apa yang diberikan oleh manusia seperti perhatian dan penghargaan? tapi, lebih mendasar lagi yakni keterpautan ruh dan hati kita kepada Allah SWT. teman-teman bisa cek sendiri, jikalau kondisi ini sedang menggaunggu teman-teman silahkan evaluasi intensitas zikir, dan ibadah teman-teman. andaipun semuanya baik-baik saja, kita tetap membaca qur'an setiap hari, sholat tepat waktu, zikir pagi dan sore. tapi, tetap saja demikian terganggu, maka kualitaa ibadah kita yang perlu diperbaiki.
Sekarang, diamlah sejenak. hengkanglah dari kesibukan saat ini. entah itu kesibukan fisik ataupun fikiran. kemudian, tanyalah pada diri teman-teman sendiri, bagaimana dengan kualitas ibadah seminggu terakhir? dangkal atau dalam tingkat ke kusyuan ibadah kita? maka mulailah membenahi diri. tak usah malu untuk mengoreksi diri sendiri. karena orang yang berani mengoreksi diri sendiri, akan lebih mudah menerima koreksian dari orang lain.
Ayolah kawan, bangkit dan mulailah bergerak dengan semangat yang baru. dan semoga hidup kita bahagia. sesungguhnya, kebahagiaan kita adalah milik kita sendiri. dan kitalah yang menentukan, kita memilih bahagia atau memilih nelangsa.
sekian dulu ya postingannya, semoga bermanfaat, wassalam...