Rabu, 05 Juni 2013

Takdir manusia ibarat sarang laba-laba

Assalamu'alaikum, sobat.
Alhamdulillah bisa berbagi lagi,

Sedang kepikiran sesuatu ni, semoga bisa bermanfaat untuk yang membaca.

Sobat, ada yang pernah memikirkan tentang takdir? takdir, sesuatu yang sudah digariskan oleh Allah SWT. takdir, ada yang qada dan ada qadar. antara keduanya ada yang bisa berubah ada yang tidak, apakah benar demikian? saya pernah berpikir seperti ini, Allah sudah mengatur semua pergerakan alam ini sedetail-detailnya, iyakan? mulai dari kematian, kelahiran, sampai helaian daun yang jatuh pun bukan merupakan suatu kebetulan. lalu apa daya kita sebagai seorang manusia? kalau begitu seseorang mencuri, berzina, bukan salah orangnya, tapi salah Allah yang menakdirkan? betul gak? heeeee

Sobat, saya bukan ingin meracuni kalian. tapi adakah yang pernah berpikir seperti itu? jika ada, yuk terus baca, karena kita akan dapat jawabannya.

Jadi sobat, takdir seseorang itu ditentukan oleh takdir lain, bukan semata-mata karena kehendak atau kekuatan orang tersebut. coba baca judulnya, apa kaitannya sarang laba-laba dengan pernyataan saya itu? yup, Allah maha sempurna dalam segala penciptaan. tak ada yang luput satupun tadi jangkauannya. sekecil apapun itu.

teman-teman yang programer mungkin mengerti dengan istilah "bug" ya, ciptaan Allah benar-benar sempurna. Allah hanya memberikan sederet pilihan kepada manusia, selanjutnya apa yang terjadi dari setiap pilihan itu sudah ditentukan oleh Allah SWT. manusia memang bebas memilih, tapi ada konsekuensi dibalik pilihan itu yang tidak bisa dipilih.

Nah, sarang laba-laba menggambarkan semua itu. ketika kita berdiri di tengah-tengahnya, kita memiliki banyak sekali jalan untuk sampai ke tepi sarang. setelah memilih jalan yang satu, akan segera dihadapkan dengan pilihan jalan yang lain. jika sarang diibaratkan sarang laba-laba memiliki dua simpul, simpul kanan dan kiri. simpul kanan sebagai syurga dan simpul kiri sebagai neraka, maka siapaun orangnya, ketika berjalan kearah kanan menuju simpul syurga, bisa saja memilih jalan yang salah sehingga membawanya ke simpul yang sebelah kiri.

Jadi, kurang lebih seperti itulah takdir. yang saya garis bawahi adalah manusia hanya memiliki pilihan dan diberi kuasa untuk memilih. apa yang terjadi dari apa yang dipilih itu sudah ditentukan oleh Allah SWT. Itulah Takdir.

demikian, semoga bermanfaat. wallahu'alam. 
wassalam,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar