Semua dari kita
tahu dan sadar betul guru adalah komponen terpenting dari perjalnan hidup
seseorang. Mengapa? Karena lewat tangan seorang guru seorang anak manusia bisa
menembus langit mencapai bulan. Karena hasil tangan-tangan guru lahirlah Bung
Karno dan tokoh lainnya. Dan setiap manusia sepanjang hidupnya tidak ada yang
tidak pernah mengenal guru.
Namun, bagaimana
jika guru yang memeliki peran super penting tadi tidak menjadi seorang guru?
Akankah lahir Habibie, Bung Karno, Imam Syafie, dan para ulama? Tentu
jawabannya tidak. Lalu bagaimana tugas seorang guru?
Guru is teacher.
Pernyataan ini
sudah barang tentu benar karena guru adalah orang yang mengajar. Namun apa
cukup mengajar. Apakah dengan mentransfer ilmu ke murid-muridnya tugas seorang
guru sudah selesai? Jawabnnya belum.
Guru is Parents.
Ya! Guru adalah
orang tua kedua setelah orang tua kandung kita. Sentuhan, ucapan, dan nasihat
seorang guru akan ikut berperan saat seseorang berpikir dan mengambil
keputusan. Kenapa guru dikatakan sebagai orang tua. Karena guru punya kewajiban
untuk mendidik murid-muridnya sebagaimana orang tua mendidik anaknya. Jadi
seorang guru tidak hanya selesai dikelas saja, melainkan menuntun anak-anak
muridnya supaya menjadi manusia yang sebaik-baiknya.
Guru adalah uswah.
Pernah dengar
pepetah yang seperti ini, “guru kencing berdiri murid kencing berlari.” Artinya
murid akan mencontoh bahkan memodifikasi perilaku dari gurunya. Karena itu
untuk para Guru berikanlah contoh yang terbaik. Jaim di depan murid tidak
masalah selama muridnya bisa menjadi lebih baik. Jika guru memberikan hal
negatif satu, maka murid akan melakukan hal negatif dua. Jika murid memberikan
teladan positif dua, maka murid akan malakukan kebajikan itu dua kalinya.
Guru adalah
sahabat.
Semasa sekolah
pasti kita menemui banyak tipical guru. Ada yang cuek, care, kocak, dan ada
juga guru yang setiap hari bawaanya marah-marah aja. Tapi sobat bagaimanakah
seharusnya seorang guru itu? Guru yang paripurna adalah guru yang pada saat
tertentu mampu bisa menjadi sahabat muridnya. Kenapa? Untuk mencapai tujuan
akademik seorang murid harus melewati segala macam masalah terutama tentang
sosilisasi dan komunikasi dengan lingkungannya. Lagi-lagi lingkungan merupakan
faktor terpenting dalan perjalanan hidup seseorang untuk memebentuk
karakternya.
Guru adalah
psikolog.
Kenapa psikolog?
Ketika seorang guru menemui kondisi seperti diatas maka tuntutan bagi seorang
guru adalah ia mampu membantu murid menyelesaikan masalahnya. Bagaimana
caranya? Salah satunya dengan memahami watak, karakter, sifat, tingkahlaku, dan
pola pikir muridnya. Karena itu tidak berlebihan jika saya katakan guru adalah
sekolah psikolog. Dengan begitu sang guru bisa mengambil langkah tepat untuk si
Anak. Dan pengetahuan tentang kepribadian seorang murid tidak akan diperolah oleh
gurunya jika intensitas komunikasi mereka sangat minim karena itulah seorang
guru seharusnya bisa menjadi sahabat.
Guru adalah kakak.
Kenapa kakak?
Karena kakak adalah tempat kedua setelah orang tua bagi seseoarng untuk
bertanya. Kenapa kakak? Karena biasanya seoarng kakak ketka menasihati adiknya
tidak bergaya seperti menggurui apalagi menuntut, Seperti kebanyakan orang tua
yang cenderung menuntut anak-anaknya untuk menjadi ini dan itu.
Akhirnya itulah
tugas seorang guru. Pada intinya, guru bukanlah orang yang mentransfer ilmu
dikelas lau selesai begitu saja. Dan perlu di inget bahwa parameter
keberhasilan seorang guru tidak hanya dilihat dari bagus atai jeleknya nilai
seoarng murid yang tertera pada buku rapornya tapi lebih kepada akhlaq dan
kepribadiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar