Selasa, 24 April 2012

ORANG YANG MAU, PASTI BAHAGIA...

Assalamu'alaikum, sobat. hari ini ada pelajaran baru yang saya dapatkan...gak salah kiranya saya berbagi kepada sobat sekalin. yuk kita simak bareng-bareng.

Kata Imam Ibnu Taimiyah begini, "Apa yang bisa dilakukan musuh-musuhb itu kepadaku? surga dan tamanku ada didalam dadaku. kemanapun aku berjalan, maka keduanya akan selalu bersamaku. kalaupun aku dibunuh, maka itu adalah kematian sebagai seorang syahid. kalau pun diusir dari negeri asalku, maka itu adalah sebah rekreasi dan penjara adalah tempatku menyendiri."

kawan, dari ucapan Syaikhul Islam tersebut memberikan pengertian kepada kita bahwa sebenarnya kebahagiaan itu letaknya ada pada diri kita sendiri. bukan pada banyaknya harta, mewahnya rumah, cantiknya pasangan, banyaknya kawan, ataupun yang lainnya. kebahagian itu sederhana, cukup dengan mengkondisikan hati kita pada keadaan tenang dan sejuk.

Dosen saya bercerita begini, setelah saya lulus SMA dan saat itu saya belum kuliah karena tidak punya biaya, saya bekerja sebagai buruh bangunan. selama kurang lebih satu tahun saya berkerja bersama buruh-buruh yang lain. setiap hari kami bekerja dari jam enam pagi sampai jam enam sore. setiap jam istirahat siang yang hanya satu jam ada rutinitas yang kami lakukan, yaitu sholat, makan dan tidur. nah cara kami tidur ini yang menjadi pelajaran saya, tuturnya. layaknya orang-orang yang tidak kekurangan sesuatupun kami para buruh bisa tidur walau hanya ditutupi kaos yang penuh keringat. tidur diemperan bangunan yang belum jadi, bahkan tidur di sela-sela kusen jendela yang menumpuk. itulah keseharian kami saat jam istirahat.

Lalu dosen saya melanjutkan, Nah yang saya heran adalah selama saya hidup bersama mereka, mereka tidak pernah mengeluh sedikitpun. kekurangan uanglah, banyak hutanglah, atau yang lainnya. sedang di sisi lain yang kenyataannya mereka adalah orang yang berduit justeru tidak bisa menikmati apa yang mereka miliki, misalnya punya penyakit jantung, liver, gagal ginjal, dan yang paling banyak adalah insomnia alias tidak bisa tidur. jadi dimana letak sebenarya kebahagiaan itu? jadi kesimpulannya, jangan pernah mengeluhb. tutur dosen saya selagi memberi kuliah.

Sobat, dari kisah dosen saya ini kita bisa melihat bahwa bahagia, sedih, susah, dan gelisah bukan semata-mata karena kondisi dari luar, melainkan kondisi emosi yang mempengaruhi pikiran kita. maka dari itu sobat, jika ingin bahagia kuncinya mudah, buatlah letak kebahagiaan yaitu hati pada kondisi bahagia. caranya banyak, bisa anda membayangkan sdang berbincang dengan kekasih anda, bercengkrama dengan keluarga di sore hari yang sejuk, atau melakukan hal yang memang sangat anda senangi.

Jadi, Siapa yang mau bahagia?


syukron, semoga bermanfaat. wass...

Senin, 23 April 2012

CiNta itu Sugesti

Assalamu'alaikum, kawan...semoga semua dalam lindungan Allah SWT,

kali ini saya ingin berbagi pengalaman nih tentang petualangan saya selama kurang lebih 20 thun kurang 6 bulan (hehehe), sebetulnya pengalaman diri sendiri sih, tapi dari pengalaman orang-orang yang bercerita tentang perjalanan cintanya, (musafir cinta kali ye!)

Baik, sekarang kita mulai dengan statement "CINTA ITU SUGESTI", loh kok sugesti? memang kenapa? Iya, bagi kita remaja yang beranjak dewasa atau yang masih ababil, cinta itu lahir semata-mata bukan karena perasaan yang alamiah. alamiah memang menyukai kepada lawan jenis. namun disini yang ditekankan adalah rasa suka yang bertahan lama sehingga lahirlah kata "pacaran", "jadian", dan lain-lain. berbeda dengan rasa suka yang hanya sekilas mengusik hati ketika cowok melihat cewek yang cantik,  "Wuih, cakep juga tuh cowok." setelah si cewek berlalu maka berlalu pulalah perasaan suka itu yang diwujudkan dengan kalimat tadi. begitu pun  bagi para cewek, ketika melihat cowok ganteng di jalan (kayak gue! haha) secara spontan akan mulutnya akan berucap, "Iiiih ganteng banget sih tu cowo!" (heaaaa) setelah cowonya berlalu, maka kalimat itu hanyalah ungkapan kekaguman saja. (Right?)

Nah, berbicara tentang rasa suka yang bertahan lama hingga menjadi cinta merupakan suatu sugesti. sugesti dari sendiri sendiri dan sugesti dari luar. sugesti dari sendiri dimulai ketika kita bertemu dengan lawan jenis yang menarik hati. menarik dari segi wajah, body, tutur kata, atau yang lainnya. kemudian kita berkenalan dan melakukan interaksi. saat kita melakukan interaksi yang terjadi ada dua hal, yang pertama proses interaksi kita akan membenarkan opini kita diawal bertemu dengan orang tersebut dan opini kedua adalah pengoreksian terhadap opini pertama kita kepadanya.

Contohnya, Saat baru bertemu lahirlah opini "Wajahnya cantik, kayaknya baik nih cewe." itu baru satu opini. lalu anda berinteraksi dengan cewe itu. dan ternyata benar, tutur katanya sopan dan santun. apa yang anda rasakan itu akan membenarkan opini anda diawal sehingga terjadi penguatan opini disana. opini yang semakin kuat itu akan diterjemahkan oleh otak dan di sampaikan ke hati.

Jika anda lanjutkan berinteraksi dengan cewek tadi dan dari interaksi itu anda mendapatkan perlakuan yang mendorong opini-opini anda tentangnya maka perasaan di hati juga akan semakin kuat dan akhirnya anda akan sering memikirkannya sehingga lahirlah cinta. Nah, proses penguatan hati oleh opini itu yang disebut sugesti. dimana bahan-bahan yang mempengaruhi sugesti diperoleh dari penterjemahan otak dari apa yang kita temui.

Akan berbeda ketika opini pertama anda tentang cewek itu bahwa cewek cantik itu baik hatinya ternyata saat anda coba mendekati dan berinteraksi dengannya anda mendapat respon yang tidak sesuai, misalnya ternyata cewek itu jutek banget! pastilah anda akan menjauhinya. dan cinta tak jadi bersemi, (pohon kali bersemi!)

Nah, Sobat. segitu dulu postingan kali ini. semoga bermanfaat. Wass.....

Jumat, 20 April 2012

JENGKELIN banget Sih LU!

 

 JENGKEEEEEEEEEEL!



Habis baca bukunya Muhammad Muhyidin, judulnya "Mengapa hidupku begitu menjengkelkan ya?"

Nyok kita simak bareng-bareng,

Sebenarnya kejengkelan itu kita rasakan ketika kita punya keinginan dan ada faktor yang menyebabkan keinginan kita itu gagal, maka yang timbul adalah jengkel. lalu apakah jengkel itu buruk? apakah kita bisa terhindar dari jengkel? mari sama-sama kita lanjutkan membaca,

Kejengkelan itu tidak selamanya buruk, tergantung dari mana kita mengekspresikan rasa kejengkelan itu. kalau jengkel kita kita lampiaskan dengan kemarahan yang merugikan orang lain. maka jengkel itu buruk. sekali lagi marahpun tidak selamanya buruk. kembali lagi masalah jengkel. jengkel yang positif adalah jengkel yang dilampiaskan dengan selain cara-cara diatas. bisa dengan kita beristighfar dan berwudhu atau sholat.

Lalu, apakah kita bisa terhindar dari kejengkelan? yok sama-sama kita renungkan,
pada dasarnya kejengkelan berasal dari dua sumber, yang pertama sumber dari luar, dan yang kedua sumber dari luar (ada dalem maka ada luar!hehe)

Sing pertama, sumber dari luar. sumber ini berasal dari orang-orang yang kita temui setiap hari, benda, atau kondisi. kalau begitu kita tidak bisa menghindar dari kejengkelan sebab luar ini karena tidak mungkin dalam satu hari kita tidak berkomunikasi dengan siapapun. sekalipun kita pergi ke hutan belantara yang jauh dari pusat peradaban manusia, ada saatnya kita menemui kejengkelan, misalnya gak bisa tidur gara-gara banyak nyamuk. (hehehe)

Nah, bagaimana dengan yang dari dalam? jawabannya bisa. kenapa? karena, itu semua tergantung pada diri kita bagaimana menyikapi kejengkelan yang sumbernya dari luar. kalau kita bisa mengolah ini, maka saya yakin kita bisa meng-enyahkan makhluk yang namanya kejengkelan. di sini sangat diperlukan yang namanya pengolahan emosi. terapi emosi banyak caranya, tapi yang paling ampuh adalah dengan sholat dan berzikir kepada Allah karena dengan cara itu hati kita akan lembut dan cenderung lebih tenang. (percaya deh karena saya sudah merasakannya, hehehe!) dan ada satu cara lagi nih yang juga ampuh untuk mengolah emosi, yaitu berlajarlah untuk selalu berpikir positif. saran saya baca buku : terapi berpikir positif, karya Dr. Ibrahim Elfiky. Di situ temen-temen akan dapatkan tips bagaimana mengolah pikiran. dengan berpikir positif semua yang kita temui, semua yang kita rasakan akan selalu terlihat dari sisi baiknya karena itulah kita bisa senantiasa tersenyum menjalani hidup.

semoga bermanfaat (Wass)