"Sesungguhnya rumah beribadah
yang mula-mula dibangun untuk manusia ialah Baitullah yang (terletak) di Bakkah
(Mekkah), yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya
terdapat tanda-tanda yang nyata (diantaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa
memasukinya (Baitullah itu), menjadi amanlah dia. Mengerjakan Haji adalah
kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup melakukan
perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban berhaji), maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta
alam." (QS. Ali Imran III: 96-97).
Begitu mulianya ibadah haji, Alquran
dan sunnah memuat banyak sekali keutamaan bagi setiap muslim yang melaksanakan
ibadah haji tersebut.
1. Haji merupakan amalan yang paling afdhal.
“Nabi SAW ditanya, “Amalan apa yang
paling afdhal?” Beliau SAW
menjawab, “Beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” SAW, “Jihad di jalan
Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”,
jawabnya.” (HR. Bukhari no. 1519)
2. Jika ibadah haji tidak bercampur
dengan dosa (syirik dan maksiat), maka balasannya adalah surga
“Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas
baginya selain surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349). An Nawawi
rahimahullah menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang pantas
baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya
dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga.”
(Syarh Shahih Muslim, 9/119)
3.Haji termasuk jihad fii sabilillah
(jihad di jalan Allah)
“Wahai Rasulullah, kami memandang
bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus
berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1520)
4.Haji menghapuskan kesalahaan dan
dosa-dosa
“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu
tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke
negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari no. 1521).
5. Haji akan menghilangkan kefakiran
dan dosa.
“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya
menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan
karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang
mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387.
Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih)
6. Orang yang berhaji adalah tamu
Allah
“Orang yang berperang di jalan Allah,
orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil
mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta
kepada Allah pasti akan Allah beri” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Begitulah luar biasanya pahala yang
diberikan Allah SWT bagi orang yang melaksanakan haji. Haji merupakan suatu
ibadah yang mngkin tida bias dirasakan oleh seluruh muslim dunia. Tapi bukan
berarti tidak ada ibadah lain yang bisa dikerjakan. Selain ibadah haji, pada
bulan agung dzulhijjah dilaksanakan
ibadah qurban.
Pengertian qurban secara terminologi
syara' tidak ada perbedaan, yaitu hewan yang khusus disembelih pada saat Hari
Raya Qurban ('Idul Al-Adha 10 Dzul Hijjah) dan hari-hari tasyriq (11,12, dan 13
Dzul Hijjah) sebagai upaya untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT.
Dalam Islam qurban disyariatkan pada
tahun kedua Hijriah. Saat itu Rasulullah keluar menuju masjid untuk
melaksanakan shalat 'Idul Adha dan membaca khutbah `Id. Setelah itu beliau
berqurban dua ekor kambing yang bertanduk dan berbulu putih.
Allah SWT berfirman, "Maka
dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan sembelihlah" (QS Al-Kautsar: 1-2).
Mayoritas ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan shalat di sini adalah
shalat hari `Idul Adha, sedangkan yang dimaksud dengan menyembelih adalah
menyembelih hewan qurban.
Rasulullah SAW bersabda (yang
artinya), "Perbesarlah qurban-qurban kalian, sebab qurban itu akan menjadi
kendaraan-kendaraan dalam melewati jembatan AshShirat menuju surga" (HR
Ibnu Rif'ah).
Lalu apa hikmah yang bisa kita ambil
dari qurban adalah?
Pertama, untuk mengenang nikmat-nikmat
yang diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim dengan digagalkannya penyembelihan
putranya, Ismail AS, yang ditebus dengan seekor kambing dari surga.
Kedua, untuk membagi-bagikan rizqi yang
diberikan oleh Allah SWT kepada umat manusia saat Hari Raya 'Idul Adha, yang
memang menjadi hari membahagiakan bagi umat Islam, agar yang miskin juga
merasakan kegembiraan seperti yang lainnya. Sebagaimana telah disabdakan oleh
Nabi Muhammad Saw (artinya): "Hari Raya Qurban adalah hari untuk makan,
minum dan dzikir kepada Allah" (HR. Muslim)
Ketiga, untuk memperbanyak rizqi bagi
orang yang berqurban, karena setiap hamba yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah akan mendapatkan balasan berlipat ganda.
http://madinatulilmi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar