Sesuai janjiku pada
diri sendiri, aku akan menulis satu artikel setiap hari. Kesempatan kali ini
ada satu hal penting yang hendak aku bagikan kepada kalian semua,
kawan-kawanku. Ada kalimat bijak yang berbunyi “satu teladan lebih baik dari
pada 1000 nasihat.”
Sobat, pada tulisanku
sebelumnya aku pernah menyampaikan bahwa tempatku kuliah menerapkan sistem
berasrama. Semua mahasiswa tingkat akhir sampai mahasiswa yang baru masuk hidup
di bawah atas yang sama. Mungkin kalian tahu kalau ditempat kuliah semacam ini
terkenal dengan istilah “senioritas”. Aku tidak tahu persepsi apa yang muncul
di kepala kalian ketika mendengar kata itu. Tapi bagiku, menjalani kehidupan
seperti ini, banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik.
Aku teringat dua tahun
lalu, ketika aku menjadi mahasiswa baru di kampus ini. aku memiliki kakak kelas
alias “senior” yang waktu itu beliau sendiri adalah mahasiswa tingkat tiga
(tahun ketiga), tepatnya semester 5. Namanya Qusyairi Ridho Syaiful Fitni,
akrab dipanggil Bang Ridho. Aku berdoa, mudah-mudahan dia membaca tulisanku
ini. Tidak seperti kebanyakan seniorku yang lain, kakak kelasku yang satu ini
tidak banyak bicara. Tapi, sekali dia bicara aku sangat patuh terhadap apa yang
dia katakan kepadaku. Sedangkan banyak senior-senior lain yang getol sekali
memarahi, menghukum, menasehati junior-juniornya, tapi tak juga dipatuhi.
Mungkin kalian bertanya-tanya mengapa hal itu bisa terjadi.
Jawabannya ada pada paragraf
pertama, kami butuh teladan atau contoh bukan hanya sekedar nasehat belaka. Ketahuilah
kawan, jika kata-kata kita mau didengar dan diikuti oleh orang lain caranya
sangat mudah. Lakukan dulu hal tersebut, baru kita sampaikan kepada orang lain.
niscaya orang yang kita nasehati akan menuruti kata-kata kita.
Seniorku yang satu ini
hanya melakukan hal yang sederhana. Dia selalu membalas sapaan dari
junior-juniornya, bahkan seringkali dia mengajak juniornya bersalaman atau
berjabat tangan lebih dulu ketika bertemu. Di kampus, kami dibiasakan
supaya junior atau yang lebih muda, selalu menyapa yang senior atau yang lebih
tua setiap kali berpapasan di jalan. Perlakuan senior seperti ini membuat
juniornya merasa dihargai. “dihargai”, itulah penyebab mengapa
kami sangat menghargai dan hormat kepadanya. Sebagian senior berpandangan bahwa
supaya dihormati dan dihargai, seorang senior harus tampak sempurna dan bebas
dari cacat sekecil apapun. Akibatnya, kebanyakan dari mereka menjadi tinggi
hati dan sangat rajin memberikan nasihat kepada junior-juniornya supaya nampak
perfect dan berwibawa. Padahal, cukup dengan memberi contoh dan menghargai
orang lain, itu sudah cukup membuat kita dihargai dan dihormati oleh orang
lain.
Nabi Muhammad SAW
menjadikan dirinya sebagai teladan utama dari ajaran yang dibawanya, yakni agama
islam. Karena itulah agama islam tersebar luas dan pernah meliputi 2/3 dunia.
Di dalam kitab suci Al-Qur’an jelas disebutkan bahwa Muhammad adalah teladan
yang terbaik untuk kita tiru. Tidak hanya itu, banyak sekali potongan
kisah-kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW. Salah satunya kisah Nabi Muhammad
SAW dengan seorang nenek pengemis buta yang beragama yahudi. Jika kalian belum
tahu kisahnya, silahkan searching di internet.
Sobat, kamarin sore aku
menyampaikan satu materi kajian keislaman kepada mahasiswa muslim di kampusku.
Aku merasa sangat bahagia karena bisa berbagi inspirasi dan motivasi kepada
mereka. Tapi, bersamaan dengan itu, aku juga merasa sangat bertanggung jawab
atas diriku sendiri karena mau tidak mau, suka atau tidak suka, aku harus
melakukan apa yang sudah aku bagikan kepada mereka. Begitu juga dengan kalian
sobat, mari kita belajar memberikan teladan. Bukan hanya untaian kata-kata manis
belaka. Jika kita melakukan apa yang kita katakan, hal itu merupakan bukti
bahwa kita memiliki “integritas diri” yang tinggi, sehingga kita dihargai dan
dihormati oleh orang lain.
Sobat, dari tulisanku
di atas, ada dua pelajaran penting yang bisa kita petik. Pertama, teladan
jauh lebih berguna dari pada segudang nasihat. Kedua, hargailah orang lain jika kalian ingin
dihargai dan hormatilah orang lain, jika kalian ingin dihormati.
Kamar L.107. 7 Februari
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar